Apa Itu Balanitis? Pahami Lebih Mendalam Perihal Peradangan Ini

Apa Itu Balanitis? Pahami Lebih Mendalam Perihal Peradangan Ini
Categories: Andrologi

Klinik Apollo – Pernahkah Anda mendengar penyakit yang bernama balanitis? Memangnya, apa itu balanitis? Tahukah Anda bahwa penyakit tersebut merupakan masalah umum yang terjadi pada pria.

Masalah kesehatan yang menyerang kulup atau kepala penis ini dapat dialami oleh lelaki dari segala usia, termasuk mereka yang belum menjalani pemotongan kulup (sunat). Walaupun tidak begitu serius, penyakit ini bisa menjadi tanda adanya infeksi menular seksual (IMS).

Anda harus berkonsultasi jika memiliki ciri-cirinya. Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai pengertian balanitis serta informasi lainnya. Wawasan akan topik ini sangat diperlukan supaya bisa mengantisipasi pada masa depan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Apa Sebenarnya Balanitis Itu?

Balanitis adalah kondisi yang menunjukkan peradangan dan iritasi di kulit kepala penis. Gangguan tersebut dapat menimbulkan gejala, seperti nyeri pada penis, kemerahan, pembengkakan, aroma yang tidak sedap, dan sakit saat buang air kecil.

Penyakit ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu balanitis zoon (menyerang pria paruh baya yang tidak bersunat), circinate (terjadi akibat arthritis reaktif), serta pseudoepitheliomatous keratotik dan balanitis mika (memengaruhi lelaki berusia 60 tahun serta menimbulkan kutil berkerak).

Ketahuilah bahwa balanitis bukan penyakit menular seksual (PMS) sehingga tidak menular. Namun, peradangan ini bisa disebabkan oleh PMS, seperti gonore, klamidia, dan herpes.

Ciri-Ciri Radang Kepala Penis

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

  • Iritasi dan nyeri di kepala zakar.
  • Penis mengalami kemerahan atau timbul bercak merah.
  • Sensasi gatal terasa di bawah kulup.
  • Pembengkakan di ujung penis atau kulitnya.
  • Area kulit kemaluan pria yang terlihat mengkilat atau putih.
  • Penis memiliki bau yang busuk.
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Ada luka atau lesi di penis.

Apakah Bisa Sembuh Sendiri?

Sekalipun menjadi penyakit yang sering kali tidak berbahaya, penderita balanitis tetap memerlukan pengobatan untuk sembuh.

Pengobatan yang dilakukan untuk menghilangkan peradangan di kepala penis tergantung pada usia, penyebab, riwayat aktivitas seksual, dan kondisi alat kelamin.

Anda bisa menarik kulit ujung penis secara perlahan dan mengompresnya dengan kain hangat untuk meredakan sensasi nyeri. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter berdasarkan penyebab balanitis.

Adapun obat-obatan tersebut, yakni antibiotik, salep antijamur, atau obat kortikosteroid. Antibiotik berkhasiat sebagai pembasmi bakteri, salep antijamur tentu untuk memberantas jamur, sedangkan kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakan dan inflamasi.

Waktu pemulihan untuk kasus yang ringan antara 5 sampai 10 hari, sedangkan yang lebih kompleks, penyembuhan memakan waktu lebih lama.

Jalani Perawatan Rumahan untuk Balanitis

Perawatan rumahan di bawah ini dapat membantu Anda untuk sembuh secara optimal:

  • Membersihkan semua area penis secara teratur, khususnya di bagian kulup dan kepala.
  • Menghindari produk-produk yang bisa menimbulkan iritasi. Misalnya, sabun berbahan iritatif, krim pelembap, atau pelumas.
  • Memakai sabun dengan kandungan yang aman dan ringan.
  • Pastikan selalu menggunakan alat pelindung saat berhubungan seksual dengan pasangan.
  • Mengeringkan penis setiap selesai mandi atau buang air kecil.

Bagi yang sudah pulih dari penyakit ini, praktikkan juga cara-cara di atas agar tidak merasakan penyakit yang sama untuk kedua kalinya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Gratis Konsultasi Online Perihal Balanitis di Klinik Apollo

Jangan biarkan infeksi atau iritasi di kepala penis mengganggu hidup Anda lebih lama. Percayakan pada Klinik Apollo untuk memberikan solusi yang terbaik.

Klinik Apollo memiliki layanan konsultasi online gratis yang bisa Anda manfaatkan sebelum melakukan perawatan medis.

Dengan berkonsultasi, Anda sudah melakukan langkah pertama dalam mencegah keparahan serta komplikasinya, seperti kulup yang tercabut dari zakar.

About the Author: Yusuf Shabran