Penyakit Raja Singa pada Wanita Berbahaya, Apa Ciri-cirinya?

Penyakit Raja Singa pada Wanita Berbahaya, Apa Ciri-cirinya?

Klinik ApolloPenyakit raja singa pada wanita yang juga dikenal sebagai sifilis disebabkan oleh Treponema pallidum, bakteri yang juga menginfeksi para pria.

Raja singa termasuk infeksi menular seksual (IMS) yang berbahaya, terutama pada wanita karena konsekuensi yang sangat serius dapat ditimbulkan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas penyakit raja singa pada wanita, meliputi ciri-ciri dan penanganan yang perlu Anda ketahui sebagai langkah awal dalam menjaga kesehatan seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Ciri-Ciri Penyakit Raja Singa yang Ada pada Wanita

Penyakit raja singa berkembang secara bertahap dengan tanda yang bervariasi pada setiap tahapannya.

Tahapan penyakit sifilis dimulai dari primer, sekunder, laten, hingga tersier. Akan tetapi, tidak semua pengidap baik pada wanita maupun pria menyadari kemunculannya.

Wanita muda yang aktif secara seksual, terlebih yang tidak mempraktikkan hubungan intim sehat serta ibu hamil, berisiko menderita sifilis.

Di bawah ini merupakan ciri-ciri penyakit raja singa pada wanita yang tergolong serius.

1. Lesi yang Tidak Sakit

Lesi atau luka yang tidak sakit dapat bersarang pada pengidap raja singa. Tanda ini dapat muncul di organ intim, dan berlangsung selama tiga hingga enam minggu.

Sekalipun tidak sakit, sesuatu semacam kantong vesikular atau kantung yang berisi cairan kecil akan muncul.

Lesi tersebut ada beberapa di satu area yang terinfeksi, masing-masing sedikit lebih besar dari jerawat, atau sekitar setengah sentimeter lebarnya.

2. Demam

Pada tanda-tanda yang berikutnya, demam ringan kerap muncul dengan suhu tubuh yang umumnya berkisar antara 38 hingga 38,1 derajat Celcius.

Demam yang dialami pengidap, mungkin tidak lama atau hanya sementara. Namun, penderita harus berhati-hati.

Apabila demam disertai pembengkakan kelenjar getah bening, segera lakukan pemeriksaan kepada dokter. Dokter akan melakukan evaluasi dan menanganinya dengan cara yang tepat.

3. Ruam (Bintil-Bintil Merah)

Apabila seorang wanita yang mengidap penyakit raja singa berada dalam fase sekunder, ruam kulit akan muncul. Ruam ada ketika sifilis tahap primer tidak mendapatkan penanganan dini.

Bintil-bintil ini dapat muncul secara acak di berbagai bagian tubuh. Pada banyaknya kasus yang ada, ruam tidak mengakibatkan sensasi gatal.

Ruam sifilis paling sering muncul di telapak tangan atau telapak kaki. Pada saat ini, bakteri sifilis telah menyebar melalui aliran darah.

Oleh karena itu, pada tahap ini, bakteri penyakit raja singa akan mulai memengaruhi bagian tubuh lain di luar area di mana sifilis pertama kali muncul.

4. Luka Akibat Sifilis Sekunder

Ciri-ciri tambahan dari sifilis tahap sekunder adalah munculnya luka dengan diameter sekitar 1 hingga 3 cm.

Biasanya, luka ini memiliki warna abu-abu atau putih, dapat muncul di area yang lembap. Beberapa area lembap yang dapat dihinggapi luka: mulut, ketiak, atau selangkangan.

Bentuk luka ini mirip dengan kutil, agak menonjol dari permukaan kulit, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Bahkan, mereka terkadang bisa disalahartikan sebagai kutil kelamin. 

Meski luka-luka ini tampak tidak menyebabkan ketidaknyamanan, mereka adalah tanda penting dari penyakit raja singa.

5. Penglihatan Terganggu

Wanita yang mengalami penyakit raja singa pada tahap tersier, maka penglihatannya terganggu. Ini sangat berbahaya.

Masalah penglihatan terjadi ketika bakteri mulai memengaruhi saraf optik di dalam otak.

Dampak yang mungkin terjadi melibatkan perubahan penglihatan yang serius hingga risiko mengalami kebutaan permanen.

Penting untuk menyadari bahwa sifilis dapat memengaruhi sistem saraf pusat secara luas, dan pengaruhnya terhadap saraf optik dapat mengancam kemampuan penglihatan Anda secara serius.

Bagaimana Penanganannya?

Wanita yang terdiagnosis sejak tahap primer atau sekunder relatif lebih mudah untuk diobati.

Pengobatan penyakit raja singa pada wanita dilakukan dengan pemberian suntikan antibiotik.

Apabila raja singa sudah memasuki tahap tersier hingga menyebabkan neurosifilis, dokter akan memberikan antibiotik dengan dosis harian lewat pembuluh darah dan merekomendasikan perawatan yang lebih intens.

Perlu diperhatikan, pengobatan pada wanita ini dapat menyebabkan efek samping jangka pendek yang muncul dalam 24 jam setelah dilakukan. Akan tetapi, efek samping ini akan membaik dalam beberapa jam.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Penyakit Raja Singa pada Wanita Bisa Diobati di Klinik Apollo

Penyakit raja singa dapat menimbulkan efek atau komplikasi yang membahayakan wanita. Tidak hanya pandangan yang terganggu, otak, saraf, dan jantung bisa rusak.

Tidak hanya itu, penyakit raja singa juga dapat menyebabkan kematian pada penderita. Sebelum itu terjadi, jika Anda mengalami tanda-tanda penyakit ini, segera periksa sebelum terlambat.

Konsultasikan keluhan Anda yang berkaitan dengan penyakit raja singa. Kami akan melayani dengan setulus hati karena kesehatan Anda adalah prioritas kami. Pelayanan konsultasi online gratis terbuka selama 24 jam.

About the Author: Yusuf Shabran