Simak! Berikut 7 Langkah Cara Mengatasi Ejakulasi Dini pada Pria

Pria mengalami ejakulasi dini jangan khawatir, hubungi dokter di Klinik Apollo segera.
Categories: Andrologi

Klinik ApolloEjakulasi dini (ED) adalah masalah yang umum, tetapi bisa diatasi dengan kombinasi latihan fisik, teknik khusus, dan pengelolaan stres.

Memahami tubuh Anda dan mencoba berbagai metode dapat membantu Anda menemukan solusi yang paling cocok. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Kondisi ini dapat menyebabkan frustasi bagi pasangan seksual dan mempengaruhi kualitas hubungan seksual.

Kabar baiknya, ED dapat diatasi dengan berbagai metode. Berikut adalah 7 langkah cara mengatasi ED pada pria yang bisa Anda coba.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Melakukan Teknik Stop Start

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi ED adalah dengan melakukan teknik stop start.

Saat Anda merasa akan ejakulasi, hentikan aktivitas seksual atau stimulasi.

Berikan waktu hingga sensasi ejakulasi menurun, lalu lanjutkan kembali.

Ulangi langkah ini beberapa kali selama hubungan seksual untuk membantu mengontrol ejakulasi.

2. Latihan Teknik Peras (Squeeze)

Teknik ini melibatkan menekan ujung penis (area di bawah kepala penis) sesaat sebelum ejakulasi terjadi.

Tekanan ini dapat membantu menurunkan gairah dan menunda ejakulasi.

Sama seperti teknik stop start, ini memerlukan latihan dan kesabaran, tetapi bisa menjadi cara yang efektif dalam mengontrol ED.

3. Latihan Kegel untuk Menguatkan Otot Panggul

Latihan ini bertujuan untuk memperkuat otot dasar panggul, yang berperan penting dalam mengontrol ejakulasi.

Anda bisa melakukannya dengan mengencangkan otot panggul selama beberapa detik, kemudian melepaskannya.

4. Menggunakan Kondom (Pengaman atau Pelindung) dengan Bahan Khusus

Beberapa jenis kondom (pengaman atau pelindung) dirancang untuk membantu mengatasi ED dengan memberikan efek mati rasa ringan pada penis.

Kondom (pengaman atau pelindung) ini mengandung bahan yang membantu menurunkan sensitivitas dan menunda ejakulasi.

Menggunakan kondom (pengaman atau pelindung) dengan bahan ini bisa menjadi solusi jangka pendek yang efektif.

5. Fokus pada Foreplay

Menambah durasi foreplay atau pemanasan sebelum penetrasi bisa menjadi cara lain untuk mengatasi ED.

Dengan memberikan lebih banyak perhatian pada foreplay, Anda dan pasangan seksual dapat menikmati waktu intim lebih lama sebelum berfokus pada penetrasi, sehingga mengurangi tekanan untuk segera ejakulasi.

6. Mengelola Stres dan Kecemasan

Stres dan kecemasan adalah salah satu penyebab utama ED.

Banyak pria yang mengalami masalah ini karena merasa cemas tentang kinerja seksual mereka.

Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu meningkatkan kontrol selama hubungan seksual.

7. Konsultasi dengan Dokter Ahli Andrologi

Jika langkah-langkah ini tidak memberikan hasil yang diinginkan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter ahli andrologi atau spesialis kesehatan seksual.

Mereka mungkin akan merekomendasikan terapi, konseling, atau obat-obatan tertentu yang dapat membantu mengatasi ED.

Beberapa obat-obatan seperti antidepresan dosis rendah atau krim anestesi topikal dapat diresepkan untuk mengatasi masalah ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Solusi Tepat Mengatasi Ejakulasi Dini di Klinik Apollo

Jangan biarkan masalah ED mengganggu keharmonisan hubungan Anda! Klinik Apollo Jakarta hadir dengan solusi efektif untuk mengatasi ED pada pria.

Dengan metode pengobatan modern dan tim dokter ahli andrologi, kami siap membantu Anda mendapatkan kontrol yang lebih baik saat berhubungan seksual.

Rasakan kembali kepuasan seksual tanpa harus khawatir dengan ED. Segera atasi masalah ini, kunjungi Klinik Apollo Jakarta dan dapatkan konsultasi GRATIS sekarang juga!

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.