Muncul Kutil yang Bergerombol di Penis, Berbahayakah?

Muncul Kutil yang Bergerombol di Penis, Berbahayakah?

Klinik ApolloKutil di penis atau kutil kelamin pria disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV). Virus tersebut mudah menular dari satu orang kepada orang lainnya dengan pendekatan seksual.

Dari sekian banyak jenis, HPV-6 dan HPV-11 merupakan virus yang menjadi penyebab kutil kelamin dengan berbagai gejala. Jika terinfeksi, kutil akan tumbuh antara beberapa minggu hingga berbulan-bulan sejak sentuhan terjadi.

Lalu apakah kutil yang muncul pada penis berbahaya bagi kesehatan pria? Kami tidak hanya menjawab pertanyaan tersebut, tetapi juga akan membahas ciri-ciri dan pengobatannya. Mari, simak informasinya di bawah ini!

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Bagaimana Ciri-Ciri Kutil Kelamin yang Timbul pada Pria?

Kutil yang dapat muncul di penis bagian batang, kepala, skrotum, hingga anus ini memiliki ciri-ciri yang khas. Berikut berbagai ciri yang bisa Anda ketahui:

  • Berukuran kecil.
  • Berbentuk seperti bunga kol.
  • Bisa tumbuh secara tunggal maupun bergerombol
  • Penderita merasakan gatal yang intens di area yang terinfeksi.
  • Kutil juga menimbulkan rasa nyeri.
  • Kulit yang terinfeksi akan berubah menjadi merah.

Apakah Kutil yang Muncul di Penis Berbahaya?

Kutil di penis termasuk penyakit menular seksual (PMS) yang dapat berbahaya jika penderita tidak mencari pengobatan dari dokter spesialis. Pasalnya, virus yang mengakibatkan kondisi tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa kanker penis.

HPV tertentu, terutama tipe 16 dan 18, dapat berkontribusi pada perkembangan sel-sel prakanker atau kanker pada alat kelamin pria.

Kondisi ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk mencegah penyakit kanker.

Melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter spesialis dapat membantu mendeteksi gejala awal atau perubahan yang dapat menjadi tanda peringatan terhadap perkembangan kanker. 

Pemeriksaan ini dapat melibatkan penilaian fisik dan mungkin tes tambahan untuk memantau kondisi dan mengidentifikasi risiko lebih lanjut.

Cara Dokter Mengobati Masalah Kesehatan Ini

Dokter dapat mengobati penyakit ini melalui berbagai metode, dan pilihan pengobatan akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran dan jumlah kutil, lokasi kutil, dan kondisi medis yang pasien rasakan secara umum.

Adapun pengobatan kutil di penis yang bisa dilakukan oleh dokter adalah sebagai berikut.

1. Pengangkatan Fisik

  • Membekukan dan menghancurkan kutil menggunakan metode krioterapi.
  • Membakar benjolan di penis menggunakan metode elektrokauterisasi (arus listrik).
  • Mengangkat atau memotong kutil dengan pembedahan.

2. Obat Topikal

  • Dokter dapat meresepkan krim yang dapat membantu menghancurkan kutil.
  • Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat krim yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus HPV dan memusnahkan gejalanya.

3. Terapi Laser

Menggunakan sinar laser untuk menghancurkan kutil. Terapi laser sering digunakan apabila metode pengangkatan lain tidak efektif. Metode ini terpakai juga kalau kutil berada di area yang sulit dijangkau.

Selama penyembuhan, penderita harus menunda kegiatan seksual dengan pasangan sampai dokter memperbolehkan.

Hindari berganti-ganti pasangan atau seks bebas karena dapat meningkatkan risiko kutil di kemaluan.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Konsultasi Masalah Kutil Kelamin di Klinik Apollo

Jangan panik apabila Anda mengalami kutil kelamin. Segera hubungi dokter dan lakukan pemeriksaan. Jika pemeriksaan sudah selesai, dokter mungkin akan langsung memberikan penanganan yang efektif.

Anda tidak perlu bingung saat mencari tempat pengobatan. Klinik Apollo hadir sebagai solusi untuk menuntaskan segala penyakit kelamin, termasuk kutil akibat virus HPV. Dengan peralatan terbaru dan selalu steril, dokter-dokter terbaik mampu mengatasi gangguan kesehatan ini.

Segera konsultasikan masalah kutil di penis kepada Dokter Klinik Apollo melalui tautan yang tersedia. Dengan berkonsultasi terlebih dahulu, dokter akan lebih mudah dalam mendiagnosis dan mengobatinya.

About the Author: Yusuf Shabran