Ketahui 7 Perbedaan Gonore dan HIV, Berikut Penanganannya!

Untuk mengetahui perbedaan gonore dan HIV dengan melakukan pemeriksaan dan tes di Klinik Apollo.

Klinik Apollo – Gonore dan HIV adalah 2 jenis infeksi menular seksual (IMS) yang memiliki perbedaan gonore dan HIV yang signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan penanganan.

Meskipun keduanya bisa Anda obati dan kelola, penting untuk segera mengenali gejala dan mendapatkan diagnosis yang tepat.

Meskipun keduanya menular melalui hubungan seksual, gonore dan HIV sangat berbeda dalam hal penyebab, gejala, dan dampaknya terhadap kesehatan.

Berikut ini adalah 7 perbedaan utama antara gonore dan HIV serta bagaimana penanganannya.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Penyebab Infeksi

  • Gonore penyebabnya oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini menginfeksi lapisan mukosa di organ reproduksi, uretra, mata, tenggorokan, dan rektum.
  • Tanpa penanganan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

2. Cara Penularan

  • Gonore menular melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi, baik melalui hubungan vaginal, anal, atau oral. Penularan juga bisa terjadi dari ibu ke bayi selama persalinan pervaginam.
  • HIV menular melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, atau ASI. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom (pengaman atau pelindung), berbagi jarum suntik, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan pervaginam, atau menyusui.

3. Gejala Utama

  • Gejala gonore biasanya muncul dalam beberapa hari hingga minggu setelah terpapar. Pada pria, gejala meliputi nyeri saat kencing dan keluarnya cairan berwarna putih, kuning, atau hijau dari uretra. Pada wanita, gejala sering kali lebih ringan, seperti keputihan yang tidak normal (abnormal) dan nyeri panggul.
  • Gejala awal HIV bisa berupa flu ringan, demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala ini sering tidak Anda sadari dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi virus terus berkembang dan merusak sistem kekebalan tubuh.

4. Dampak Kesehatan Jangka Panjang

  • Jika tidak terobati, gonore dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit radang panggul (PID) pada wanita, yang dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan), dan epididimitis pada pria. Gonore juga dapat menyebar ke darah atau persendian, menyebabkan infeksi sistemik.
  • HIV, jika tidak terobati, akan terus merusak sistem kekebalan tubuh hingga berkembang menjadi AIDS. Pada tahap ini, tubuh menjadi sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker, yang bisa berakibat fatal.

5. Pengobatan

  • Gonore dapat terobati dengan antibiotik. Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala sudah hilang, dan untuk menghindari hubungan seksual hingga pengobatan selesai dan infeksi benar-benar sembuh.
  • HIV tidak bisa sembuh, tetapi bisa Anda kendalikan dengan terapi antiretroviral (ART). ART menekan replikasi virus, memperlambat perkembangan HIV, dan membantu menjaga kualitas hidup penderita.

6. Diagnosis

  • Diagnosis gonore biasanya melalui tes urine atau usap (swab) dari area yang terinfeksi, seperti uretra, serviks, atau tenggorokan.
  • Diagnosis HIV melalui tes darah yang mendeteksi antibodi terhadap HIV atau keberadaan virus dalam darah. Tes ini penting secara rutin bagi orang yang berisiko tinggi terkena HIV.

7. Pencegahan

  • Pencegahan gonore meliputi penggunaan kondom (pengaman atau pelindung) saat berhubungan seksual, menjaga kebersihan diri, dan melakukan tes IMS secara rutin. Pasangan seksual yang terinfeksi juga harus melakukan pengobatan untuk mencegah penyebaran infeksi.
  • Pencegahan HIV mencakup penggunaan kondom (pengaman atau pelindung), tidak berbagi jarum suntik, dan menghindari kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Penderita HIV juga dapat mengurangi risiko menularkan virus ke orang lain dengan mengikuti terapi antiretroviral (ART).

Penanganan Gonore dan HIV

1. Gonore

Pengobatan gonore biasanya melibatkan antibiotik.

Pengobatan harus Anda lakukan sesuai resep dokter ahli untuk memastikan infeksi benar-benar hilang.

Setelah menyelesaikan pengobatan, penting untuk melakukan tes ulang untuk memastikan infeksi telah sembuh.

Jika gejala berlanjut, hubungi dokter ahli untuk mendapatkan pengobatan tambahan.

2. HIV

HIV pengelolaannya dengan ART, yang melibatkan kombinasi obat-obatan yang menekan virus dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sistem kekebalan tubuh.

ART harus Anda konsumsi setiap hari seumur hidup.

Penderita HIV perlu menjalani pemantauan kesehatan secara rutin, termasuk tes viral load dan jumlah sel CD4, untuk memastikan terapi bekerja efektif.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Solusi Atasi Gonore dan HIV di Klinik Apollo

Masih bingung tentang perbedaan antara gonore dan HIV? Keduanya adalah infeksi menular seksual (IMS) yang serius namun memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda.

Klinik Apollo Jakarta siap membantu Anda memahami dan menangani kedua kondisi ini dengan tepat. Jangan tunggu hingga gejala memburuk, segera konsultasikan kesehatan Anda di Klinik Apollo Jakarta.

Dengan dokter ahli dan perawatan medis terbaik, Anda bisa mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.