Ibu Hamil Bisa Mengalami Sifilis, Ketahui Ciri-Ciri Penyakitnya

Ciri-Ciri Sifilis pada Ibu Hamil

Klinik Apollo – Salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum, sifilis, bisa menular dengan mudah. Kabar buruknya, sifilis yang memiliki ciri-ciri tertentu dapat menyebar dari ibu hamil kepada bayi.

Untungnya, sifilis yang terjadi pada ibu hamil terobati sebelum kehamilan berusia 26 minggu. Selain itu, tindakan tersebut dapat mengurangi risiko penularan pada buah hati. Sekalipun begitu, para ibu tetap harus waspada.

Dalam artikel ini, kami membahas mengenai ciri-ciri sifilis ibu hamil. Informasi ini kami hadirkan untuk Anda. Jadi, mari simak pembahasannya di bawah ini.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Begini Ciri-Ciri Penyakit Sifilis yang Muncul pada Ibu Hamil

Pada dasarnya, sifilis memiliki gejala yang beragam. Keragaman ini ditunjukkan dengan berbagai tahap yang ada. Adapun tahapan-tahapannya, yaitu sifilis primer, sekunder, laten, dan tersier.

Para ibu hamil tentu memiliki gejala yang berbeda, tergantung dari tahap infeksinya. Tidak hanya memengaruhi gejala, tahapan penyakit ini juga dapat berpengaruh terhadap obat-obatan. Berbeda tahap, maka obatnya pun demikian.

Berikut adalah ciri-ciri sifilis pada ibu hamil yang perlu diwaspadai kemunculannya.

1. Sifilis Primer

Gejala sifilis yang akan muncul pada tahap awal adalah luka pada organ reproduksi, yaitu di sekitar mulut atau di dalam alat kemaluan.

Berkemungkinan memiliki bentuk yang serupa dengan gigitan serangga, luka tersebut tidak menimbulkan sensasi apa pun.

Luka yang tidak menyakitkan inilah yang menyebabkan gejala awalnya kerap tidak disadari. Setelah muncul dalam 1–2 bulan, luka ini bisa menghilang tanpa bekas. Akan tetapi, pengidap tidak serta-merta sembuh dari infeksi ini.

2. Sifilis Sekunder

Wanita hamil yang memasuki tahap sekunder, maka bakteri sifilis akan memunculkan gejala berupa ruam kulit. Ruam ini terbentuk antara 2 hingga 6 bulan pasca-terinfeksi bakteri.

Berbagai ciri lain yang dapat menyertai ruam yang berwarna merah dan berukuran kecil ini. Adapun ciri-ciri yang menyertai pengidap sifilis sekunder, yaitu demam, nyeri tenggorokan, kerontokan rambut, nyeri kepala, berat badan turun, terlalu lelah, dan sebagainya.

3. Sifilis Laten

Ketika sifilis berada di fase laten, seorang ibu yang tengah hamil, mungkin akan mengalami hilangnya berbagai gejala. Namun, sebenarnya ia masih terinfeksi.

Bahkan, bakteri pemicu sifilis masih tetap ada dalam tubuh selama bertahun-tahun. Kemungkinan, gejala sifilis bahkan tidak muncul selama beberapa tahun ke depan atau muncul kembali dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi.

4. Sifilis Tersier

Anda perlu mengetahui, sifilis tersier termasuk jenis yang paling berbahaya. Mengapa bisa disebut sebagai tahap yang paling membahayakan? Hal ini karena infeksi sudah menyebar di dalam tubuh penderitanya.

Adapun ciri-ciri yang dapat dialami ibu hamil ketika mengalami sifilis tersier adalah sebagai berikut:

  • Masalah penglihatan hingga kebutaan.
  • Kerusakan di organ dalam, seperti jantung, tulang, hati, dan ginjal.
  • Tidak bisa berpikir, ingatan tidak sekuat sebelumnya, mengalami gangguan komunikasi, hingga lumpuh.

Apabila Anda sedang berada dalam masa kehamilan dan menderita ciri-ciri sifilis di atas, segera cari bantuan medis agar mendapatkan penyembuhan. Selama penyembuhan berlangsung, sebaiknya Anda tidak berhubungan suami-istri terlebih dahulu.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Terjangkau, Pengobatan Gejala Sifilis pada Ibu Hamil di Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah balai pengobatan yang selalu berusaha memberikan hasil terbaik untuk para pasien penyakit kelamin, termasuk yang terjerat ciri-ciri sifilis pada ibu hamil.

Kami memiliki dokter-dokter terbaik serta tenaga ahli yang tidak kalah profesional. Anda pun tidak perlu khawatir saat menjalani penanganan di Klinik Apollo karena biayanya begitu terjangkau.

Apabila ada keluhan-keluhan terkait penyakit sifilis, segera konsultasikan kepada kami. Utarakan segala gejala yang terasa pada Anda, tidak ada batasan waktu. Konsultasi pun gratis.

Jadi, segera gapai kesembuhan Anda sebelum Treponema pallidum menggerogoti organ tubuh lainnya. Konsultasi online gratis bisa diakses melalui tautan yang tersedia!

About the Author: Yusuf Shabran