Mengerikan, Inilah Gejala Sifilis Sekunder yang Harus Diobati

Mengerikan, Inilah Gejala Sifilis Sekunder yang Harus Diobati

Klinik ApolloSifilis sekunder mungkin merupakan istilah dari penyakit raja singa yang asing di telinga masyarakat. Setelah membaca artikel ini, diharapkan, Anda bisa memahami betapa mengancamnya penyakit ini.

Raja singa adalah penyakit menular seksual yang mempunyai banyak tahapan. Ada empat tahap penyakitnya, yakni primer, sekunder, laten, dan tersier.

Gejala sifilis primer ditandai dengan luka yang tidak sakit. Jika tidak diobati, infeksi dapat berkembang ke tahap sekunder. Lantas, apa gejala yang dapat muncul pada sifilis sekunder?

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pengertian Sifilis Sekunder

Sifilis sekunder adalah fase kedua dari empat fase dalam perkembangan penyakit sifilis. Biasanya, tahap yang disebut stadium 2 ini muncul beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah infeksi awal.

Pada tahap ini, bakteri penyebab raja singa, Treponema pallidum, sudah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, menyebabkan berbagai gejala yang lebih luas dan sering kali bervariasi.

Apakah Ruam Kulit Menjadi Gejala Utama Sifilis Sekunder?

Sifilis sekunder dapat menimbulkan ruam kulit, salah satu gejala dari infeksi tersebut yang biasa muncul di telapak tangan dan kaki.

Bintik-bintik merah atau kecoklatan tersebut tidak menimbulkan rasa yang terlalu gatal. Itulah sebabnya, fase sekunder dikenal dengan sebutan “peniru yang hebat”.

Pada beberapa kasus, sifilis stadium 2 juga dapat merontokkan rambut. Kerontokan rambut ini memiliki kesamaan dengan kerontokan rambut pada penderita pengidap penyakit autoimun.

Itu disebut dengan alopecia areata. Selain kerontokan rambut, pengidap penyakit autoimun juga dapat mengalami kebotakan di kulit kepala.

Untuk kasus sifilis yang menyebabkan rambut berguguran disebut dengan syphilitic alopecia.

Selain ruam dan kerontokan rambut, berikut adalah gejala-gejala yang timbul akibat sifilis stadium 2:

  • Muncul luka kecil pada selaput lendir di mulut, tenggorokan, alat kelamin, dan anus.
  • Suhu tubuh meningkat (demam).
  • Terjadi nyeri kepala.
  • Mengalami kelelahan dengan mudah.
  • Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening.
  • Sensasi nyeri pada otot.

Apabila mendapati gejala-gejala tahap sekunder di atas, konsultasikan dengan dokter dan sembuhkan raja singa secepat mungkin. Dokter dapat menentukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat melalui konsultasi.

Bahaya Sifilis Stadium 2

Sifilis stadium 2 termasuk fase penyakit yang sangat menular, sama halnya dengan tahap pertama (primer).

Penderita stadium 2 memiliki kesempatan yang sangat besar dalam menularkan infeksi kepada pasangan melalui berbagai jenis kontak.

Penularan sifilis terjadi melalui hubungan seksual maupun kontak non-seksual. Misalnya, melalui luka terbuka di daerah genital, anus, bibir, atau mulut.

Karena tingkat penularannya yang tinggi, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis apabila ada gejala yang mencurigakan terkait infeksi sifilis.

Mengobati sifilis pada tahap awal dapat membantu menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah munculnya komplikasi yang lebih serius pada tahap selanjutnya.

Selain itu, penderita sifilis yang mendapatkan perawatan dini juga dapat melindungi pasangan mereka dari risiko infeksi.

Jadi, kesadaran akan gejala sifilis dan akses ke perawatan medis yang tepat waktu adalah langkah-langkah kunci dalam pengendalian penyebaran penyakit ini.

>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<

Pengobatan Sifilis Sekunder, Atasi di Klinik Apollo

Raja singa termasuk penyakit yang bisa sembuh. Jika terindikasi penyakit tersebut dengan tahapan sekunder, Anda harus segera mengobatinya.

Sebab, sifilis tahap kedua yang tidak mendapatkan pengobatan tepat memang seolah-olah sembuh.

Bahkan, sifilis bisa berkembang ke tahap paling mematikan, yakni tersier jika tidak mendapatkan perawatan sejak dini.

Jika mengalami infeksi sifilis sekunder, Anda tidak perlu khawatir. Klinik Apollo dapat memberikan pengobatan yang ampuh. Konsultasikan sekarang juga, gratis, melalui tautan di bawah.

About the Author: Yusuf Shabran