Inilah Gejala Klamidia yang Wajib Diketahui, Jangan Anggap Sepele!
Klinik Apollo – Setiap orang yang aktif secara seksual berisiko mengalami infeksi dan gejala klamidia. Namun, yang paling sering menderita penyakit tersebut ialah wanita yang berumur 25 tahun kebawah.
Memang, banyak yang belum mengetahui tentang penyakit menular seksual (PMS) yang bernama klamidia ini. Ketahuilah bahwa penyebab klamidia, Chlamydia trachomatis dapat menyebar dengan begitu mudahnya.
Penyebarannya terjadi melalui vaginal dan oral. Namun sayang, banyak yang menyepelekan klamidia. Kemungkinan, sikap tersebut muncul karena infeksinya yang sembunyi-sembunyi.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Kapan Penyakit Klamidia Muncul?
“Infeksi tersembunyi” begitulah julukan dari penyakit klamidia (chlamydia) ini karena orang yang terinfeksi Chlamydia trachomatis tidak menyadarinya, seperti pernyataan di atas.
Selain itu, klamidia memang sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda yang signifikan. Pada kondisi yang sudah parah, penyakit ini bisa menyerang tuba falopi sampai rahim wanita.
Nah, biasanya gejala klamidia muncul setelah 1 hingga 3 minggu. Setelah terinfeksi, gejalanya tidak terjadi begitu saja.
Para ahli menyebutkan bahwa pengidap perlu melakukan tes kesehatan selama 3 bulan sekali untuk mengetahui kemunculan klamidia.
Gejala Infeksi Klamidia pada Wanita
Hampir semua wanita yang terinfeksi bakteri klamidia tidak disertai dengan tanda-tandanya. Penderita masih bisa menularkan infeksi kepada pasangan sekalipun demikian.
Adapun gejala dari klamidia pada wanita adalah sebagai berikut:
- Keputihan: cairan keputihan yang muncul pada wanita akibat klamidia bisa dilihat dari warna dan aroma. Umumnya, keputihan yang tidak normal ini berwarna keabu-abuan dan berbau.
- Nyeri saat buang air kecil: penderita juga mungkin merasakan gangguan saat buang air kecil yang berupa rasa nyeri seperti tertusuk-tusuk.
- Sakit ketika seks: saat berhubungan seksual, orang yang mengalami klamidia bisa merasakan sakit. Terkadang, bercak darah menyertai gangguan tersebut.
- Pendarahan: orang yang tertular klamidia, mungkin juga mengalami pendarahan di Miss V. Pendarahan terasa lebih berat dari yang biasanya apabila sedang haid.
- Nyeri di perut bagian bawah: rasa nyeri bisa saja dialami wanita yang mengalami klamidia. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat membersamai gejalanya. Rasa nyeri di perut bawah akan wanita rasakan jika radang panggul terjadi.
Gejala yang Muncul pada Pria
Setengah dari pria yang mengalami klamidia merasakan tanda-tandanya, sedangkan sebagian lainnya tidak.
Berikut adalah gejala chlamydia yang muncul pada pria:
- Kemerahan di kepala Mr. P: Laki-laki yang termasuk penderita dapat mengalami perubahan warna di kepala penis (kemerahan). Adanya ketebalan seperti habis terbentur kerap menyertai kondisi ini.
- Nyeri saat kencing: Anda bisa mengalami nyeri saat awal membuang air kencing. Selain itu, demam dan meriang juga dapat menyertai tanda ini.
- Cairan bening dari uretra: klamidia dapat menginfeksi testis, kemudian menimbulkan pembengkakan di bagian tersebut. Situasi medis ini terjadi jika pengidap klamidia tidak mendapatkan penanganan.
- Radang di bagian sendi: ini merupakan akibat dari klamidia yang tidak diobati. Klamidia yang tidak diatasi dapat menyebabkan sindrom reiter, yang melibatkan artritis reaktif, radang pada saluran kemih, serta selaput mata.
>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<
Periksa Gejala Klamidia di Klinik Apollo
Klamidia bisa menjadi tanda masalah serius. Di Klinik Apollo, kami menyediakan pemeriksaan yang akurat dan penanganan yang tepat untuk mengatasi klamidia.
Jangan abaikan gejala Anda karena yang bahaya dari penyakit klamidia adalah infeksinya yang tidak disadari sehingga menimbulkan keparahan.
Pengobatan yang cepat menjadi kunci untuk menjaga kesehatan Anda dari penyakit menular ini. Anda bisa menjalani pemeriksaan dan penyembuhan dengan Dokter Klinik Apollo.
Klinik Apollo juga menerima konsultasi online gratis untuk Anda yang teridentifikasi atau mengalami gejala klamidia. Layanan konsultasi selalu tersedia (24 jam).