5 Cara Penularan Sifilis, Hindari agar Tak Terinfeksi
Klinik Apollo – Cara penularan sifilis tidak hanya satu, tetapi bervariasi. Sebagai makhluk yang rentan akan infeksi, sudah sepantasnya kita mengetahui hal tersebut.
Penting untuk menghindari sifilis karena penyakit kelamin ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Treponema pallidum, bakteri penyebab penyakit sifilis tersebut dapat menimbulkan komplikasi. Misalnya, gangguan kerusakan saraf.
Lalu bagaimana cara sifilis melakukan penularan dari satu orang kepada orang lain? Mau tahu caranya? Simak jawabannya di bawah ini!
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Cara Penularan Sifilis Itu Bagaimana?
Bila seseorang melakukan kontak, bersentuhan langsung dengan luka dari pria atau wanita yang mengidap sifilis, bakteri memiliki peluang yang tinggi untuk melakukan perpindahan.
Penularan atau perpindahan bakteri sifilis dapat terjadi melalui beberapa cara berikut ini.
1. Kegiatan Seksual
Kebanyakan, kegiatan seksual atau hubungan seksual menjadi sarana bagi bakteri Treponema pallidum untuk menyebarkan infeksinya. Penularannya bisa terjadi secara oral, vaginal, bahkan anal.
Bakteri akan sangat mudah berpindah ke pasangan saat seseorang yang mempunyai luka sifilis pada organ intimnya melakukan hubungan intim tanpa menggunakan alat pelindung.
Beberapa hari setelah penularan terjadi, luka siflis akan mulai muncul di anus, skrotum, vagina, penis, bahkan hingga mulut.
Sayangnya, orang-orang yang mengidap penyakit ini sering kali tidak menyadari bahwa terdapat luka pada alat kelaminnya. Kondisi ini dapat mengakibatkan penyebaran yang lebih luas lagi.
2. Memakai Jarum Suntik yang Tidak Bersih
Sifilis tidak hanya menular melalui hubungan badan, tetapi juga dari pemakaian jarum suntik yang tidak bersih. Biasanya, jarum suntik identik dengan obat-obatan terlarang.
Dengan kata lain, orang-orang yang menggunakan obat-obatan terlarang melalui suntikan sudah pasti berisiko terserang penyakit ini sekalipun tidak berhubungan seksual dengan penderita.
3. Transfusi Darah
Di sisi lain, proses transfusi darah juga menjadi aktivitas penggunaan jarum suntik yang tidak bersih. Walaupun demikian, penggunaan jarum suntik yang melibatkan proses transfusi darah lebih jarang terjadi.
Hal ini karena setiap orang yang mendonor darah akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menyumbangkan darah.
4. Menyentuh Luka Terbuka
Apabila Anda mengalami atau memiliki pasangan dengan sifilis, hindari aktivitas seksual dan jangan menyentuh luka yang terbuka.
Jadi, waspadalah dengan luka (lesi) terbuka yang dimiliki penderita sifilis. Luka dapat menjadi media penyebaran kepada orang lain.
Penularan melalui langkah ini terbilang jarang. Namun, bukan berarti Anda bisa tidak mengacuhkannya, terutama bagi Anda yang bekerja di rumah sakit atau pelayanan medis lainnya.
Bakteri penyakit sifilis bisa masuk ke tubuh dengan mudah kalau lesi yang tidak tertutup di tubuh bersentuhan langsung dengan lesi sifilis.
5. Dari Ibu kepada Bayi
Ketika seorang ibu sedang hamil dan menderita sifilis, risiko penyebaran infeksi ini kepada janinnya begitu tinggi. Sifilis dari ibu kepada janin disebut sifilis kongenital.
Sifilis termasuk penyakit yang sangat berbahaya bagi kesehatan bayi yang belum lahir karena dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi yang tidak main-main.
Adapun beberapa komplikasinya, seperti masalah pertumbuhan, gangguan perkembangan, kejang, serta risiko kelahiran mati.
Penderita sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan selama kehamilan dapat mengancam kesehatan janin secara signifikan.
Sangat penting bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan kesehatan yang rutin selama masa kehamilan dan mendapatkan perawatan medis yang sesuai apabila ditemukan infeksi sifilis.
Ingatlah bahwa penyakit raja singa tidak bisa menular melalui berbagi makanan, berpegangan tangan, berpelukan, batuk, saat memakai kloset duduk, atau kolam renang.
>> Konsultasi Online Gratis Di Sini <<
Konsultasikan Cara Mencegah Penularan Sifilis di Klinik Apollo
Setelah mengetahui cara-cara bakteri dalam menularkan penyakit sifilis, tentu memahami pencegahannya pun diperlukan, loh. Anda tidak ingin mengalami gejala yang berkepanjangan, bukan?
Contohnya, kelelahan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Maka, konsultasi adalah jawabannya. Anda bisa berkonsultasi secara gratis melalui online dengan Dokter Klinik Apollo.
Kami akan memberi tahu kepada Anda mengenai cara mencegah penularan sifilis secara lengkap karena kepuasan Anda adalah prioritas bagi kami.
Bagi Anda yang ingin berobat, kami dapat mengatasi penyakit sifilis menggunakan cara modern serta peralatan terbaru berteknologi canggih. Sudah 10 tahun lebih kami melayani. Percayakan penanganan penyakit kelamin kepada kami!