Perhatikan Tanda dan Bahaya Balanitis serta Cara Mencegahnya

Mendapati bahaya balanitis yang tidak diobati bisa berakibat fatal untuk organ reproduksi pria.

Klinik Apollo – Banyak ancaman atau bahaya balanitis pada pria jika tidak melakukan pengobatan. Untuk itu lakukan pengobatan balanitis di klinik dengan dokter ahli andrologi.

Balanitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada kepala penis (glans) dan dapat memengaruhi pria dari segala usia.

Kondisi ini bisa terjadi akut atau menjadi kronis, dan tanpa penanganan yang tepat, dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan yang serius.

Mari kita bahas lebih lanjut mengenai bahaya balanitis, tanda-tanda yang perlu Anda perhatikan, dan upaya pencegahannya.

Anda pun dapat langsung memeriksakannya dengan dokter ahli andrologi, untuk janji temu dapat menghubungi nomor kami 081212306882. Dengan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat sembuh dengan cepat.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Tanda-Tanda Balanitis pada Pria

Berikut ini tanda-tandanya:

  1. Kemerahan dan pembengkakan

Salah satu tanda awal balanitis adalah kemerahan dan pembengkakan pada kepala penis (glans). Kulit di area tersebut bisa terasa panas dan teriritasi.

  1. Nyeri atau gatal

Pria yang mengalami balanitis mungkin merasakan sensasi nyeri atau gatal pada penis, terutama ketika kencing atau saat berhubungan seksual.

  1. Pemisahan kulit

Pada beberapa kasus, balanitis dapat menyebabkan pemisahan kulit yang melibatkan kepala penis (glans) dan kulup. Hal ini dapat membuat kencing menjadi tidak nyaman.

  1. Cairan berwarna putih dan bau tidak sedap

Balanitis bisa menyebabkan keluarnya cairan dari penis beserta dengan bau yang tidak sedap.

Bahaya Balanitis Pria

Inilah beberapa bahaya yang perlu Anda amati:

  1. Infeksi menyebar

Balanitis dapat menjadi titik awal bagi infeksi bakteri atau jamur. Jika tidak terobati, infeksi dapat menyebar ke area genital lainnya atau menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

  1. Parafimosis

Kondisi ini terjadi ketika kulup yang Anda tarik ke arah belakang tidak dapat Anda kembalikan ke posisi semula. Parafimosis dapat menyebabkan pembengkakan dan bahkan membatasi aliran darah ke kepala penis (glans).

  1. Balanoposthitis

Dan balanoposthitis adalah peradangan yang melibatkan kepala penis (glans) dan kulup. Kondisi ini dapat menjadi kronis dan meningkatkan risiko infeksi sekunder.

  1. Cicatrisation

Balanitis yang tidak terobati dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut atau sikatriks, yang dapat mengubah struktur penis dan memengaruhi fungsi seksual.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Pencegahan Balanitis di Klinik Apollo

Beberapa pencegahan yang dapat Anda lakukan:

  1. Jaga kebersihan

Membersihkan penis secara teratur dengan air hangat dan sabun ringan dapat membantu mencegah balanitis.

  1. Hindari bahan kimia agresif

Gunakan deterjen yang lembut dan hindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras yang dapat mengiritasi kulit.

  1. Gunakan pelumas pada seksualitas

Penggunaan pelumas selama aktivitas seksual dapat membantu mengurangi gesekan dan mencegah iritasi pada kulit penis.

  1. Pemotongan kulup

Beberapa pria mungkin mendapatkan manfaat dari pemotongan kulup (sirkumsisi atau sunat) untuk mengurangi risiko balanitis, meskipun keputusan ini harus Anda lakukan setelah berkonsultasi dengan profesional medis.

  1. Hindari kondisi yang memicu balanitis

Hindari faktor-faktor risiko seperti kencing manis, penyakit menular seksual (PMS), dan kebersihan yang buruk untuk mencegah balanitis.

Penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami tanda-tanda balanitis, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Balanitis yang Anda obati dengan cepat memiliki prognosis yang baik, sementara penundaan pengobatan dapat meningkatkan risiko komplikasi.

Agar cepat mendapat penanganan, silahkan hubungi kami di nomor 081212306882 dan untuk layanan ini pun buka dalam 24 jam.

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.