Memahami Dokter Spesialis Andrologi secara Mendalam
Klinik Apollo – Ketika seorang pria mengalami masalah yang berhubungan dengan organ reproduksi, banyak yang masih kebingungan, padahal mereka dapat mengobatinya di spesialis andrologi. Anda dapat mengatur janji temu dengan dokter untuk berkonsultasi.
Dalam dunia kesehatan, andrologi tidak hanya identik dengan kesehatan sistem reproduksi pria, tetapi juga masalah kesuburan.
Bahkan, ada beberapa di antara spesialisnya yang menangani infeksi menular seksual (IMS).
Para calon dokter membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk mendapatkan gelar spesialis andrologi, Sp.And., untuk menjadi ahli yang dapat menangani gangguan sistem pengembangbiakan pria.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Apa itu Andrologi?
Andrologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan sistem reproduksi pria, termasuk disfungsi seksual dan gangguan kesuburan.
Istilah tersebut berasal dari kata Yunani, “andros” yang artinya laki-laki.
Ilmu tersebut terkait juga dengan aspek urologis pada pria, ini dapat dikuasai oleh dokter umum dengan pendidikan biomedik dalam andrologi, spesialis urologi yang menangani penyakit saluran kemih dan sistem reproduksi pada pria dan wanita.
Tugas Dokter Spesialis Andrologi
Dokter spesialis andrologi harus memiliki kompetensi yang mumpuni untuk mendiagnosis, melakukan berbagai pemeriksaan penunjang, menentukan rencana penyembuhan medis, meresepkan obat-obatan, hingga pembedahan.
Berikut adalah beberapa tugas atau peran yang dapat dilakukan oleh seorang androlog dalam menjalankan prosedur medis.
1. Mengevaluasi Sperma dan Air Mani
Evaluasi sperma dan air mani merupakan bagian keseluruhan dari penilaian kesuburan pria dan diagnosis masalah reproduksi yang mungkin dialami oleh pasien.
Pada praktiknya, dokter spesialis masalah kesehatan pria akan menghitung jumlah sperma yang terkandung dalam sampel air mani. Jumlah sperma yang cukup merupakan faktor penting dalam kesuburan pria.
Sementara dalam menganalisis air mani, salah satunya adalah pengukuran volume. Dokter dapat mengukur volume air mani.
Volume yang rendah atau tinggi dapat menjadi pertanda masalah yang tidak bisa diabaikan.
Hasil dari analisis sperma dan air mani ini membantu dokter mendiagnosis masalah pada pria yang berkaitan dengan alat reproduksi.
2. Memeriksa Sperma dengan Lebih Ketat
Dalam konteks penilaian kesuburan pria, memeriksa sperma dengan lebih ketat adalah hal yang begitu penting.
Tugas ini mencakup pemeriksaan sperma dan analisis morfologi sperma dengan tingkat ketelitian yang tinggi untuk mengevaluasi berbagai parameter yang berkaitan dengan kualitas sperma dan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi kesuburan.
Dengan hasil pemeriksaan yang teliti, androlog dapat mendiagnosis problem medis atas reproduksi pria dan merancang rencana perawatan yang sesuai apabila memerlukannya.
3. Melangsungkan Terapi Hormon
Dokter dapat memberikan dan melangsungkan terapi hormon kepada pasien yang mengalami masalah pada hormon yang memengaruhi kesehatan seksual atau reproduksinya. Terapi ini dapat membantu memberikan peningkatan hormon, testosteron, misalnya.
Jika perkara hormonal memengaruhi kesuburan, dokter juga dapat memberikan terapi hormon.
Terapi hormon dapat membantu meningkatkan produksi sperma dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam perawatan gangguan fertilitas.
4. Biopsi Testis
Jika mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan awal atau analisis sperma rutin, biopsi testis dapat membantu menentukan produksi sperma dalam testis.
Selain itu, dokter dapat mengupayakan biopsi testis karena berguna untuk mengkonfirmasi diagnosis kanker testis. Ini adalah langkah yang penting untuk menentukan jenis kanker dan merencanakan penanganan yang sesuai.
Biopsi testis termasuk prosedur kesehatan yang invasif dan dilakukan hanya kalau dianggap perlu berdasarkan situasi medis yang dihadapi pasien.
5. Mengatasi Infeksi Saluran Kemih
Dokter akan melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi infeksi saluran kemih (ISK) dan meresepkan terapi antibiotik yang tepat untuk mengatasi infeksi tersebut.
Dalam beberapa kasus, jika ISK berulang atau sulit diobati, dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor yang mungkin menyebabkannya, seperti masalah anatomis atau penyakit yang mendasarinya.
Penting untuk segera mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala infeksi saluran kemih. Pengobatan yang tepat akan membantu mencegah komplikasi dan mengatasi infeksi dengan efektif.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
Permasalahan Pria yang Ditangani Dokter Spesialis Andrologi
Berikut adalah permasalahan medis yang ditangani oleh dokter spesialis andrologi.
1. Ejakulasi Dini
Kondisi pertama yang dapat diatasi oleh dokter spesialis andrologi adalah ejakulasi dini (DE). Ejakulasi dini adalah seorang pria yang mengalami ejakulasi (orgasme) terlalu cepat saat berhubungan seksual.
Sering kali sebelum dia atau pasangannya menginginkannya. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakpuasan seksual bagi kedua pasangan.
a. Penyebab
Penyebab ejakulasi dini adalah gangguan psikologis, fisiologis, dan kebiasaan seksual. Stres, kecemasan, depresi, dan tekanan emosional dapat menjadi pemicu masalah ini.
Sementara itu, ketidakseimbangan hormon, gangguan saraf, atau reaktivitas refleks ejakulasi termasuk fisiologis, dan dapat menimbulkan ejakulasi dini.
Di sisi lain, tindakan seksual, seperti mempraktikkan masturbasi yang tergesa-gesa atau kebiasaan seksual tertentu yang mempercepat respons ejakulasi bisa berkontribusi pada masalah ini.
b. Gejala
Gejala dari ejakulasi dini adalah sperma yang keluar dalam waktu kurang dari 1 menit setelah orang yang mengalaminya melakukan aktivitas seksual.
Ejakulasi yang terlalu cepat dapat seseorang alami saat berhubungan intim dengan pasangan atau ketika melakukan masturbasi.
2. Infertilitas
Infertilitas atau masalah kesuburan pada pria adalah gangguan yang menurunkan kemampuannya untuk membuat pasangannya hamil.
Penyebab yang paling banyak adalah masalah dengan produksi sperma laki-laki atau masalah dalam pengiriman sperma ke sel telur wanita.
a. Penyebab
Secara garis besar, infertilitas pada pria disebabkan oleh kesehatan reproduksi dan faktor lingkungan.
Berikut adalah penyebab gangguan kesuburan pada pria akibat faktor kesehatan reproduksi:
- Gangguan saluran ejakulasi: Gangguan saluran ejakulasi merupakan kondisi sperma masuk ke kandung kemih, bukan keluar melalui alat kelamin laki-laki.
- Gangguan hormonal: masalah hormonal dapat terjadi pada pria. Beberapa kondisi yang menyebabkan masalah tersebut, yaitu hipogonadisme, hiperprolaktinemia, dan sindrom Klinefelter.
- Varikokel: pembengkakan pembuluh darah atau varikokel yang menyebabkan testis tidak dapat memproduksi mani dengan maksimal. Varikokel menyebabkan penurunan kualitas dan jumlah pada sperma.
- Infeksi atau peradangan: infeksi-infeksi, seperti penyakit menular seksual (PMS) dapat mengakibatkan sistem reproduksi rusak secara permanen dan mengurangi potensi untuk hamil.
Sementara paparan yang didapat dari lingkungan bisa mengakibatkan berkurangnya sperma atau produksi sperma. Adapun paparan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Ekspose bahan kimia industri: terlalu lama bersentuhan dengan senyawa kimia industri, seperti pestisida, herbisida, pelarut organik, dan cat dapat mengakibatkan penurunan jumlah sperma.
- Radiasi atau sinar-X: pria yang terkena radiasi, seperti terapi radiasi untuk kanker prostat, mungkin mengalami penurunan produksi mani untuk sementara waktu. Apabila terpapar dosis radiasi yang tinggi secara terus-menerus, produksi sperma bisa berkurang secara permanen.
- Paparan logam berat: terpapar logam berat seperti timbal atau unsur berat lainnya juga dapat menyebabkan infertilitas.
- Panas pada buah zakar: suhu tinggi yang sering memapar testis bisa mengganggu produksi dan fungsi sperma.
b. Gejala
Ketidakmampuan seorang pria untuk memiliki anak adalah ciri utama dari infertilitas. Dalam situasi tertentu, gejala bisa muncul karena penyebab mendasar, seperti cacat bawaan, gangguan hormon, pelebaran pembuluh darah di testis, atau kendala dalam perjalanan sperma.
Berikut adalah beberapa contoh dari gejala infertilitas pada pria:
- Masalah yang terkait dengan kinerja seksual, seperti kesulitan dalam mencapai ejakulasi, penurunan dorongan seksual, atau masalah dalam menjaga ereksi (disfungsi ereksi).
- Sensasi nyeri, pembengkakan, atau munculnya benjolan pada daerah testis.
- Sering mengalami infeksi pernapasan.
- Kehilangan kemampuan untuk mencium bau.
- Pertumbuhan payudara yang tidak wajar (ginekomastia).
3. Impotensi
Impotensi adalah gangguan yang dapat membuat pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
a. Penyebab
Beberapa penyebab dari impotensi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit kencing manis, penyakit jantung, dan parkinson.
Sementara dari sisi psikologis meliputi stres yang mendalam, depresi, dan sebagainya.
b. Gejala
Orang yang mengalami impotensi, maka gairah seksnya akan menurun, penisnya tidak mampu ereksi, dan sulit untuk menjaga ereksi saat melakukan hubungan seksual.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi saluran kemih yang bisa muncul pada siapa pun, salah satunya adalah pria. ISK mencakup anyang-anyangan, cystitis, epididimitis, uretritis, dan sebagainya.
a. Penyebab
Penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering adalah bakteri. Namun, virus maupun parasit dapat menyebabkan ISK. Adapun bakteri yang kerap menyebabkan infeksi saluran kemih, yaitu Escherichia coli.
b. Gejala
Gejala dari infeksi saluran kemih meliputi nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil (disuria), sering berkemih, merasa tidak tuntas saat berkemih, air seni berbau tidak sedap, urine berwarna keruh, demam tinggi, kedinginan, dan nyeri perut.
>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<
5. Orchitis
Orchitis adalah sebuah peradangan testis akibat infeksi bakteri dan virus yang dapat terjadi di salah satu atau kedua testis.
Pria yang mengalami penyakit ini, umumnya merupakan pria yang berusia di atas 45 tahun.
a. Penyebab
Orchitis akibat bakteri, yaitu infeksi Escherichia coli, Staphylococcus, dan Streptococcus. Sementara orchitis virus paling sering muncul akibat virus penyebab gondongan “paramyxoviruses”.
b. Gejala
Beberapa gejala dari orchitis atau peradangan testis, antara lain demam, mual, muntah, tubuh mudah capek, pembengkakan buah zakar (testis), testis berat, sakit di selangkangan, dan nyeri di testis.
Selain kelima penyakit di atas, dokter spesialis andrologi juga dapat mengatasi kulup panjang, prostatitis, fimosis, balanitis, dan epididimitis.
Seperti yang kami sebutkan di atas bahwa androlog memiliki fokus memberikan diagnosis, perawatan, bimbingan, dan dukungan kepada pria yang mempunyai masalah seputar organ reproduksi.
Anda bisa melakukan pengobatan ke spesialis andrologi apabila mengalami kesulitan ereksi, susah buang air kecil, lemah syahwat, atau segala yang berkaitan dengan kondisi-kondisi medis pada organ reproduksi pria.