Ketika Pecah Kista Bartholin Keluarkan Apa? Ini Penjelasannya

Tidak perlu khawatir, kista bartholin pada wanita dapat disembuhkan di Klinik Apollo.
Categories: Ginekologi

Klinik Apollo – Ketika kista bartholin pecah, cairan yang keluar bisa berupa cairan berwarna bening, nanah, atau campuran dengan darah, terutama jika kista tersebut terinfeksi.

Meskipun pecahnya kista bisa memberikan sedikit kelegaan, penanganan medis yang tepat tetap perlu untuk mencegah infeksi berulang (kekambuhan) dan komplikasi lebih lanjut.

Jika Anda mengalami kista atau gejala yang terkait, segera konsultasikan dengan dokter ahli ginekologi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Kelenjar ini berfungsi menghasilkan cairan yang membantu lubrikasi vagina. Namun, jika saluran kelenjar tersumbat, cairan dapat terperangkap, membentuk kista.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Bagaimana Jika Kista Ini Pecah? Apa yang Keluar?

Kista yang membesar atau terinfeksi dapat menyebabkan abses (nanah), yang menimbulkan rasa sakit intens. Jika abses atau kista ini pecah, cairan yang terperangkap di dalamnya akan keluar.

Cairan ini biasanya berupa nanah atau cairan berwarna kuning hijau, yang merupakan tanda bahwa kista telah terinfeksi. Ketika kista pecah, yang keluar biasanya adalah:

  • Cairan bening atau berwarna kekuningan jika kista tidak terinfeksi.
  • Nanah berwarna kuning kehijauan dengan bau tidak sedap jika kista mengalami infeksi atau abses.
  • Terkadang, beserta dengan darah, terutama jika kista telah membesar atau meradang cukup lama.

Pecahnya kista dapat membuat wanita merasa lega sementara, karena tekanan dari kista berkurang. Namun, jika infeksi terjadi, pecahnya kista tidak selalu berarti masalah telah selesai.

Dalam banyak kasus, infeksi dapat tetap ada atau kembali lagi tanpa penanganan yang tepat.

Inilah Gejala yang Muncul Sebelum Pecah

Sebelum kista pecah, beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan meliputi:

  • Pembengkakan pada salah satu sisi vagina.
  • Rasa nyeri yang semakin parah, terutama saat berjalan atau duduk.
  • Demam, jika kista terinfeksi.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, terutama nyeri hebat atau demam, segera konsultasikan ke dokter ahli ginekologi.

Jika Anda mengalami gejala kista yang semakin parah, seperti rasa nyeri yang tak tertahankan, demam, atau jika kista kembali setelah pecah, segera hubungi dokter ahli ginekologi.

Dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti drainase atau pembedahan kecil mungkin perlu untuk mengatasi kista secara efektif.

Penanganan dan Pencegahannya

Jika kista Anda pecah sendiri, penting untuk membersihkan area tersebut dengan hati-hati untuk mencegah infeksi lebih lanjut. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:

  • Bersihkan area dengan air hangat secara lembut.
  • Gunakan kompres hangat untuk meredakan nyeri dan membantu proses penyembuhan.
  • Hindari penggunaan sabun atau produk kimia yang keras pada area tersebut.

Namun, langkah terbaik adalah segera menemui dokter ahli ginekologi untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Dalam beberapa kasus, dokter ahli ginekologi mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan mencegah terjadinya abses baru.

Meskipun tidak semua kasus kista bisa Anda cegah, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi risiko terbentuknya kista atau infeksi, seperti:

  • Menjaga kebersihan area intim secara teratur.
  • Praktikkan hubungan seksual yang aman untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual (IMS).

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Solusi Mengatasi Kista Bartholin di Klinik Apollo

Mengalami kista bartholin yang pecah bisa sangat mengganggu, apalagi jika beserta dengan keluarnya nanah atau cairan yang tidak normal (abnormal).

Ketika pecah kista ini keluarkan apa? Ini bisa jadi tanda infeksi yang memerlukan penanganan segera. Jangan tunggu sampai kondisi memburuk!

Di Klinik Apollo Jakarta, kami memiliki tim dokter ahli ginekologi yang siap menangani kasus kista ini dengan metode perawatan modern dan aman.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

About the Author: Yulia

Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.