Waspada! Keputihan Seperti Keju Parut Bisa Gejala Penyakit Ini

Penanganan keputihan seperti keju parut bisa Anda dapatkan di Klinik Apollo Jakarta dengan dokter ahli ginekologi.
Categories: Ginekologi

Klinik ApolloKeputihan seperti keju parut bukanlah hal yang normal dan sering kali menandakan adanya infeksi atau gangguan pada area kewanitaan.

Jika Anda mengalami kondisi ini, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.

Jangan biarkan kondisi ini berlangsung lama, karena bisa berdampak pada kesehatan reproduksi Anda.

Berikut adalah beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebab keputihan seperti keju parut dan mengapa kondisi ini tidak boleh Anda anggap remeh.

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

1. Infeksi Jamur (Kandidiasis Vaginalis)

Penyebab paling umum dari keputihan yang bertekstur seperti keju parut adalah infeksi jamur, khususnya Candida albicans.

Infeksi ini sering terjadi karena pertumbuhan jamur yang tidak terkendali di dalam vagina, terutama ketika keseimbangan bakteri baik terganggu.

Selain keputihan yang menggumpal, infeksi jamur biasanya beserta rasa gatal yang intens, kemerahan di sekitar vagina, dan sensasi terbakar saat kencing  atau berhubungan seksual.

Penggunaan antibiotik, kencing manis, kehamilan, atau kebiasaan memakai pakaian ketat yang lembap dapat memicu pertumbuhan jamur yang berlebihan.

2. Bakterial Vaginosis (BV)

Bakterial vaginosis (BV) terjadi ketika keseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina terganggu, sehingga bakteri berbahaya tumbuh lebih cepat.

Meskipun keputihan akibat vaginosis biasanya lebih encer dan berbau amis, pada beberapa kasus keputihan bisa terlihat lebih kental dan bertekstur.

Gejala utama vaginosis adalah keputihan dengan bau amis, terutama setelah berhubungan seksual.

Terkadang, gejala ini beserta dengan gatal atau iritasi ringan.

Bakterial vaginosis (BV) sering berkaitan dengan berhubungan seksual tanpa pengaman (kondom atau pelindung), kebersihan yang kurang baik, atau penggunaan douche.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa penyakit menular seksual (PMS), seperti klamidia atau gonore (kencing nanah), dapat menyebabkan perubahan pada keputihan.

Meskipun tekstur seperti keju parut lebih sering berkaitan dengan infeksi jamur, keputihan yang abnormal (tidak normal) tetap bisa menjadi tanda awal infeksi PMS.

Selain perubahan keputihan, penyakit menular seksual (PMS) sering beserta dengan nyeri panggul, nyeri saat kencing, atau bahkan pendarahan di luar siklus menstruasi.

Berhubungan seksual tanpa pengaman (kondom atau pelindung) atau sering berganti pasangan seksual meningkatkan risiko tertular PMS.

4. Alergi atau Iritasi

Penggunaan produk kebersihan yang mengandung bahan kimia keras, sabun beraroma, atau bahkan deterjen yang tidak cocok bisa menyebabkan iritasi pada area kewanitaan.

Iritasi ini bisa memicu perubahan pada tekstur dan jumlah keputihan, meskipun biasanya kondisi ini lebih jarang menimbulkan keputihan yang menggumpal.

Iritasi biasanya beserta rasa gatal, kemerahan, atau rasa panas di sekitar vagina.

Produk berbahan kimia keras, pakaian dalam sintetis yang tidak menyerap keringat, dan kebersihan yang berlebihan (overcleaning) dapat memicu alergi atau iritasi.

5. Ketidakseimbangan Hormon

Perubahan hormon, terutama selama kehamilan, menopause, atau siklus menstruasi, dapat memengaruhi konsistensi keputihan.

Meskipun jarang, ketidakseimbangan hormon juga dapat memicu keputihan yang lebih tebal dan bertekstur.

Ketidakseimbangan hormon biasanya beserta gejala lain seperti perubahan suasana hati, nyeri payudara, atau perubahan siklus menstruasi.

Wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal atau yang sedang hamil lebih rentan mengalami perubahan pada keputihan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter Ahli Ginekologi?

Jika Anda mengalami keputihan yang bertekstur seperti keju parut, beserta gejala-gejala lain seperti gatal, nyeri, atau bau tidak sedap, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter ahli ginekologi.

Meskipun infeksi jamur bisa teratasi dengan obat-obatan antijamur, gejala yang berlanjut atau semakin parah bisa menandakan adanya kondisi lebih serius, seperti PMS atau infeksi bakteri.

  • Pengobatan antijamur, untuk infeksi jamur, obat-obatan antijamur dalam bentuk krim atau tablet biasanya dokter ahli ginekologi resepkan.
  • Antibiotik, jika keputihan penyebabnya oleh infeksi bakteri atau PMS, antibiotik akan perlu untuk mengatasi infeksi.
  • Perubahan gaya hidup, menghindari pakaian ketat, menjaga kebersihan area genital dengan sabun lembut tanpa pewangi, dan menghindari produk beraroma bisa membantu mencegah iritasi dan infeksi berulang (kekambuhan).

>> Konsultasi Online Gratis di Sini <<

Solusi Tepat Atasi Keputihan Keju Parut di Klinik Apollo

Keputihan yang bertekstur seperti keju parut bisa menjadi gejala dari infeksi jamur atau masalah kesehatan lainnya seperti bakterial vaginosis (BV) atau bahkan penyakit menular seksual (PMS).

Kondisi ini sering beserta dengan gatal, kemerahan, dan bau tidak sedap yang memerlukan penanganan medis segera agar tidak berlanjut menjadi masalah yang lebih serius.

Klinik Apollo Jakarta menyediakan layanan kesehatan profesional untuk mengatasi masalah keputihan abnormal (tidak normal) dengan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang tepat.

Segera hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0812-1230-6882 atau kunjungi kontak kami di website untuk informasi lebih lanjut.

About the Author: Yulia

Yulia
Yulia adalah seorang Content Writer di Klinik Apollo yang sudah berkecimpung di dunia kesehatan penyakit kelamin sejak tahun 2017.